A. Pengertian Pembelanjaan
Secara umum, pembelanjaan
adalah menyediakan dana. Menurut Bambang Riyanto dalam Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan, “Pembelanjaan” adalah suatu usaha menyangkut bagaimana mendapatkan
dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana laba perusahaan akan
didistribusikan. Tujuan pembelanjaan perusahaan sebagai berikut :
1.
Mendapatkan atau menaikkan
tambahan dana perusahaan
2.
Menggunakan dana secara efisien
3.
Mendistribusikan laba
Jadi pada prinsipnya,
pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian
dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Keputusan tentang
sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan,
merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer
pembelanjaan perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manajer
keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang.
B. Penggunaan Dana
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi
menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang.
Penggunaan Dana Jangka
Pendek
Penggunaan
jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Aktiva dapat
diartikan sebagai kekayaan; dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen
tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai / kas dalam jangka
waktu tidak lebih dari satu tahun. Ada 4 macam penggunaan Dana Jangka Pendek,
yaitu:
1.
Kas
Kas
merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid dimana dapat
berbentuk uang tunai atau cek yang dapat sewaktu-waktu diuangkan sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari perusahaan. Berapa besarnya kas dalam bentuk uang tunai
agar tidak mengganggu kelancaran perusahaan tidak dapat ditetapkan batasannya
secara jelas, hanya saja pada umumnya suatu perusahaan akan menyediakan kas
dalam bentuk uang tunai sebesar 5% sampai dengan 10% dari total aktiva lancar
perusahaan.
Kalau
perusahaan terjadi kelebihan kas tunai, maka perusahaan akan menanggung
kerugian seperti :
a.
Adanya kas tunai yang
menganggur karena melebihi kapasitas yang dibutuhkan.
b.
Adanya biaya modal yang harus
dibayar jika dana yang diperoleh perusahaan berasal dari pinjaman dari suatu
bank.
c.
Dana yang menganggur sebenernya
dapat dialokasikan pada kegiatan yang lebih produktif.
d.
Merusak nama perusahaan di mata
para kreditur bank
Adapun jika perusahaan
mengalami kekurangan dana tunai maka akan mengakibatkan :
a.
Terganggunya kelancaran proses produksi
karena keterlambatan pembelian bahan baku, membayar gaji, listrik dan
sebagainya.
b.
Produktivitas mengalami
penurunan karena berkurangnya kemampuan dalam membeli bahan-bahan atau hal-hal
lain yang menyangkut proses produksi.
c.
Hilangnya pasar yang sudah
dikuasai karena kesempatan tersebut tidak dapat dimanfaatkan karena kurangnya
barang yang dibutuhkan konsumen sehingga konsumen lari membeli produk dari
perusahaan pesaing.
Aliran
Kas dan Anggaran Kas Aliran kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehari-hari. Aliran kas masuk (penerimaan) berhubungan erat dengan masalah
penjualan barang dan jasa perusahaan baik yang bersifat penjualan kredit/tunai
maupun penjualan dan pembelian saham perusahaan. Aliran kas keluar (pengeluaran
kas) bisa berbentuk pengeluaran untuk membayar gaji, upah dan membantu ongkos
masyarakat dan sebagainya
2.
Surat-surat berharga
Pengelolaan
surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang
menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga
lainnya yang dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu,
yang dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan
dana.
Keuntungan
yang diperoleh dengan merealokasikan dana kas tunai ke dalam bentuk surat-surat
berharga adalah :
a.
Bertambahnya pendapatan dari
bunga sertifikat
b.
kemudahannya dalam menjual
kembali kalau perusahaan sewaktu-waktu membutuhkan dana tersebut.
3.
Piutang
Timbulnya
piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjual barang
hasil produksi. Penjualan kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan
baru serta mempertahankan langganan lama disamping juga bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan.
Pertimbangan
suatu perusahaan melaksanakan penjualan kredit tergantung pada beberapa faktor,
diantaranya :
a.
Kebijaksanaan perusahaan
mengenai berapa persen dari total penjualan perusahaan yang menggunakan kredit.
b.
Syarat pembayaran dimana ada
batas waktu tertentu yang mendapat potongan tunai kemudian setelah lewat batas
waktu yang telah ditentukan dimasukkan dalam bentuk kredit (piutang).
c.
Kebiasaan langganan dalam
melakukan pembayaran. Pengelolaan piutang harus memperhatikan tingkat
perputaran piutang karena perputaran mencerminkan berapa lama jangka waktu
pelunasan piutang dari langganan.
4. Persediaan
Persediaan barang
berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan sehingga jumlah persediaan ini
selalu berubah sesuai dengan perputaran yang ada di bagian produksi.
Pengelolaan persediaan yang salah dapat mengakibatkan masalah yang fatal yaitu
:
a.
Beban bunga yang tinggi jika
dana yang dipakai merupakan dana kredit dari bank.
b.
Biaya penyimpanan yang tinggi
seiring dengan semakin besarnya barang yang disimpan.
c.
Biaya penyimpanan akan
memberikan dampak bertambahnya biaya pemeliharaan yang besar juga.
d.
Menanggung beban resiko
kerusakan makin besar kalau penyimpanan barang persediaan juga besar.
e.
Menanggung beban penurunan
kualitas terhadap barang persediaan yang kurang tahan lama atau cepat rusak.
Dampak
negatif yang diakibatkan timbulnya persediaan barang terlalu kecil :
a.
Mengganggu kelancaran proses
produksi.
b.
Terjadinya kapasitas-kapasitas
mesin yang menganggur.
c.
Beralihnya langganan ke
perusahaan yang lain
C.
Sumber Dana
Macam-macam
Sumber Dana
Jika
ditinjau dari asalanya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan
besar, yaitu :
1.
Berasal dari dalam perusahaan.
Pembelanjaan dengan sumber dana
dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
a.
Penggunaan laba perusahaan
b.
Penggunaan cadangan
c.
Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
2.
Berasal dari luar perusahaan.
Pembelanjaan dengan sumber dana
dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
a.
Dana dari pemilik.
b.
Dana dari hutang / pinjaman.
Pemilihan Sumber Dana
Ada dua
sumber dana yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Berikut
beberapa kelebihan dan kelemahan dari kedua sumber dana tersebut.
1.
Dari dalam perusahaan
Kebaikan :
a.
Dapat digunakan sewaktu-waktu
b.
Tidak ada kewajiban membayar bunga
c.
Tidak ada kewajiban mengembalikan
Kelemahan
:
a.
Jumlah dana terbatas
b.
Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau digunakan
untuk hal lain yang lebih menguntungkan
2.
Dari luar perusahaan
Kebaikan :
a.
Jumlah dana tidak terbatas
b.
Sifatnya Fleksibel
c.
Dapat diperoleh dari berbagai sumber
Kelemahan
:
a.
Perusahaan dikenakan beban utang dan dividen untuk saham
b.
Ada kewajiban untuk mengembalikan utang
Masalah pemilihan sumber dana
adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :
1.
Menggunakan dana intern saja
2.
Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan
dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4.
Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5.
Menggunakan dana intern dan ekstern
Sumber Dana Intern
Cara yang
paling mudah memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil
dana yang sudah tersedia di perusahaan. Dana intern ini biasanya sangat
terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat
diinvestasikan pada sektor lain seperti pembelian saham atau obligasi dari
perusahaan lain.
Jika
terjadi masalah seperti ini, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip
opportunity cost yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik
sendiri yang dipakai sendiri.
Sumber Dana Ekstern
Pada
umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
1.
Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari
satu tahun. Kredit jangka pendek ini adalah :
a.
Kredit rekening Koran
b.
Kredit penjual
c.
Kredit pembeli
d.
Kredit belening
e.
Aksep
f.
Kredit wesel
2.
Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu
tahun. Macam-macam kredit jangka panjang :
a.
Hipotik
b.
Kredit bank
c.
Obligasi
d.
Kredit dari negara lain
Optimisasi Modal
Untuk
menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang,
perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1.
Bunga kredit jangka pendek
2.
Bunga kredit jangka panjang
3.
Bunga simpanan bank
4.
Jangka waktu pemakaian modal
5.
Jangka kritis
Adapun
kriteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka
pendek atau kredit jangka panjang ada dua macam yaitu :
a. Jangka kritis
b. Beban bunga
Dari segi
beban bunga manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Dan harus dihitung
pula pemanfaatan modal atau simpanan yang diterima dari modal yang tidak
digunakan sejak berakhirnya jangka waktu penggunaan sampai dengan berakhirnya
masa kredit.
Kredit Lembaga Keuangan
Kredit
yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut
dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi
kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan
4 C, yaitu :
1.
Capital
2.
Capability
3.
Collateral
4.
Character
Kredit Kelayakan
Kredit ini
tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK)
dari pemberi kerja (bouwher). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari
kontrak kerja yang ditandatangani.
Likuiditas dan Solvabilitas
1.
Likuiditas
Likuiditas
adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap
saat. Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh
perusahaan ada dua macam, yaitu :
a. Mampu
membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas
badan usaha
b. Mampu
membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas
perusahaan
Untuk
menentukan likuiditas dapatlah digunakan dua rumus berikut, dengan mencari
current ratio dan quick ratio.
a.
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar : Utang Lancar
b.
Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar – persediaan : Utang Lancar
Aktiva
lancar adalah aktiva/kekayaan peruashaan yang dapat dengan segera dicairkan
dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar ini :
a.
Kas
b.
Piutang
c.
Bank
d.
Persediaan barang
e.
Surat-surat berharga
Utang
lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio
adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam
bentuk uang tunai.
2.
Solvabilitas
Solvabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat
perusahaan dilikuidasi/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas dapatlah
digunakan rumus sebagai berikut :
a.
Solvabilitas = Total Aktiva :
Total Utang
Apabila
perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibubarkan, berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan
tidak mampu memenuhinya, dikatakan insolvabel.
Dengan
demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai
beberapa kemungkinan :
a. Solvable – likuid
b. Insovabel – likuid
c. Solvabel – illikuid
d. Insolvabel – illikuid
Rentabilitas
Secara
umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba
dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan
tentang financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi
kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal
sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
1.
Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas
ekonomi merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal,
baik modal asing maupu modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut.
2.
Rentabilitas Modal
Rentabilitas
modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal
sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas
ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat dan
saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa kriteria yang
dapat dipakai untuk mengambil keputusan itu adalah :
a. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil
dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab
rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan
modal asing.
b. Apabila
rentabilitas ekonomis lebih besar disbanding dengan tingkat bunga modal asing,
maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan
lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendiri.
KESIMPULAN
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana mendapatkan
dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana laba perusahaan akan
didistribusikan.
Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana
tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer
keuangan atau manajer pembelanjaan perusahaan.
Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar.
Aktiva dapat diartikan sebagai kekayaan; dan jangka pendek menunjukkan bahwa
elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai / kas
dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Ada 4 macam penggunaan Dana
Jangka Pendek, yaitu:
1.
Kas
2.
Surat-surat berharga
3.
Piutang
4.
Persediaan
DAFTAR
PUSTAKA
Gitman, L.J. 2006. Principles of Managerial Finance. 11th edition.
Addison Wesley
Sundjaja, R. S. dan I. Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2, edisi ke-4. Jakarta: Literata Lintas Media.
0 comments:
Post a Comment